Trik Membuat Gula Karamel Anti Gosong dan Anti Gagal
Karamel. Sebuah kondimen yang sangat populer, baik untuk ditambahkan ke minuman maupun makanan. Terdengar sulit dibuat dan mampu menambah nilai mewah pada kudapan, ternyata karamel cuma dibuat dari gula yang dilelehkan.
Faktor penentu karamel yang bagus adalah warna dan rasanya. Karamel harus berwarna cokelat-kuning-sawo matang, seperti uang koin jadoel. Sedangkan rasanya manis walaupun dimasak hingga hampir terbakar.
Kondimen ini bisa dibuat dalam dua cara, yaitu cara basah dan cara kering. Karamel basah dibuat dengan mencampurkan gula dan air, biasanya karamel basah digunakan sebagai saus di buah-buahan dan kue, serta topping di minuman kopi favorit banyak orang: caramel macchiato.
Sedangkan karamel kering dibuat dengan memanaskan gula tanpa campuran apa-apa. Teksturnya lebih keras, sehingga lebih sering dipakai untuk membuat praline, brittle dan flan (caramel custard).
jangan berkecil hati lebih dahulu kalau upaya pertama Anda gagal. Ini sangat wajar karena membuat karamel memang membutuhkan latihan. Untungnya Anda hanya membutuhkan pasokan gula yang sudah pasti ada di rumah, jadi tidak terlalu membuat dompet Anda menangis, hehe.
Metode Kering
Metode kering menghasilkan karamel kering. Anda hanya membutuhkan satu bahan saja, yaitu gula pasir. Anda akan membutuhkan setidaknya 200 gr gula pasir. Atau, anda bisa juga menggunakan gula halus.
Siapkan Panci/Wajan Non-Stick
Hal yang paling penting ketika membuat karamel adalah, gunakan panci atau wajan anti lengket. Selain mencegah karamel lengket di permukaan panci dan menjadi gosong, ini juga akan membantu Anda membersihkan pancinya nanti.
Kalau bisa, pilih panci atau wajan yang berat, padat dan berwarna terang juga agar Anda bisa memantau proses memasak karamel. Ukuran panci/wajan juga penting, tapi itu lebih kepada metode basah karena penambahan air serta krim.
Siapkan juga spatula silikon tahan panas atau sendok kayu untuk mengaduk karamel, kuas kue besar untuk meratakan karamel ke pinggiran panci/wajan, dan tempat untuk menyimpan karamel yang sudah jadi.
Tuang Gula
Langsung tuang gula pasir atau gula halus ke dalam panci. Takaran yang dianjurkan adalah 1 cangkir atau 200 gr gula. Ini akan menghasilkan karamel yang cukup untuk membuat saus karamel, dekorasi karamel, bahkan untuk membuat roti. Tentu jika Anda ingin menghasilkan lebih banyak karamel, Anda bisa menambahkan gulanya.
Goyang-goyang wajan untuk menyebarkan gula dalam lapisan yang rata (seperti ketika membuat telur dadar). Anda bisa juga menyebarkan gulanya menggunakan kuas kue. Jika Anda menggunakan banyak gula, gunakan wajan yang lebih besar, sehingga lapisan gula di bagian bawah wajan tidak terlalu tebal. Kalau tidak, gula tidak akan panas secara merata.
Gunakan Api Sedang
Ketika membuat karamel, Anda harus menggunakan api sedang. Setelah itu, tunggu gulanya mengaramelisasi. Diamkan saja, ya, jangan dulu diaduk. Gula tidak langsung mencair semua, tapi akan mulai meleleh dari tepi ke tengah. Jadi, Anda perlu menunggu hingga gulanya meleleh cukup banyak, baru diaduk.
Ini mungkin akan memakan waktu, apalagi jika Anda menggunakan gula yang cukup banyak. Tapi, jangan sampai hilang kesabaran lalu menaikkan api jadi besar, loh. Karena gula mudah terbakar, api besar dapat membuatnya gosong.
Aduk
Begitu gula sudah mulai membentuk karamel di sekitar tepiannya, ambil spatula karet/silikon tahan panas Anda dan bawa karamel ke tengah panci. Terus aduk karamel dengan lembut untuk memastikan semua gumpalan gula larut. Jika ada gumpalan gula yang sulit larut, ratakan dengan menggunakan spatula pada sisi panci saja.
Masak hingga Warnanya Pas
Setelah semua gula telah larut dan karamel benar-benar halus, masak karamel sampai Anda puas dengan warnanya. Anda tidak perlu terus mengaduknya jika sudah sampai tahap ini. Proses pengadukan hanya untuk memastikan karamel Anda tidak kelewat gosong.
Setelah Anda puas dengan warna karamel segera matikan api dan angkat panci untuk menghentikan proses karamelisasi. Kalau tidak, karamel akan terus masak dan menjadi lebih gelap, lebih pahit dan bahkan terbakar alias hangus.
Tetapi, hanya mematikan api saja tidak cukup untuk menghentikan proses memasak, karena panci/wajan masih menyimpan panas. So, hentikan proses memasak dengan mencelupkan dasar panci ke air dingin. Anda bisa juga menambahkan krim (bisa krim apa saja, seperti coconut cream misalnya) atau mentega ke dalam karamel.
Ingat: karamel yang lebih ringan rasanya lebih manis, sedangkan karamel yang lebih gelap memiliki rasa pahit yang lebih kompleks. Untuk mendapatkan rasa “standar” karamel adalah masak hingga karamel berwarna dark amber (oranye kecoklatan).
Jika Anda berencana membuat karamel dekorasi kue atau permen, celupkan bagian bawah wajan ke dalam bak air dingin (untuk menghentikan proses memasak) dan langsung gunakan/tata/bentuk karamel selagi masih panas.
Kenapa harus segera? Karena karamel akan mengeras setelah dingin, Anda tak mau karamel berubah menjadi kerak di panci, kan? Tapi, hati-hati juga karena karamelnya sangat panas, jangan sampai membakar tangan Anda!
Metode Basah
Ya, seperti disinggung di atas tadi, ada metode lainnya untuk membuat karamel, yaitu metode basah. Untuk membuatnya, Anda membutuhkan 170 gr gula pasir atau gula halus, 60 ml air, 120 gr heavy cream (opsional) dan 1½ sdm unsalted butter (mentega tawar).
Tuang Gula & Air
Kalau metode kering benar-benar menggunakan gula saja. Nah, kalau metode yang ini langsung menuangkan gula dan air ke dalam panci/wajan. Tapi, ada urutannya untuk menuangkannya, loh! Pertama-tama taburkan gula secara merata ke dasar panci/wajan untuk membentuk lapisan tipis. Setelah itu, tuang air secara perlahan sampai menutupi semua permukaan gula.
Metode basah akan menghasilkan karamel yang lebih encer dan seharusnya tidak kristalisasi, tapi itu bisa saja terjadi. So, jika Anda khawatir karamel basah mengering/mengkristal ketika disimpan, Anda bisa menambahkan sedikit sirup jagung glukosa ke dalam tahap ini.
Karena campuran gula biasa dan sirup jagung glukosa menciptakan invert sugar, yang akan mempertahankan kelembaban gula dan membuatnya tidak mudah mengkristal. Anda bisa juga menambahkan sedikit perasan lemon jika tak ada sirup jagung, karena asam dari lemon akan mencegah kristalisasi.
Masak dengan Api Kecil
Jika metode kering menggunakan api sedang, membuat karamel dengan metode basah memerlukan api kecil. Aduk campuran gula dan air dengan sendok atau spatula sampai gula larut dan sirup terlihat benar-benar bening seperti air. Biarkan gula larut tapi jangan sampai gulanya mendidih, ya.
Jika sudah mulai mau mendidih, dan gula masih berbentuk butiran alias tidak larut, ini akan mengkristalisasi karamel Anda. Jika hal ini terjadi, kecilkan api jadi sedang dan putar-putar panci agar panas yang tertinggal di panci bisa meluruhkan gula, atau aduk saja larutan gulanya dengan spatula. Setelah semua gula larut, baru deh Anda boleh menyalakan apinya lagi dan membiarkan larutan gula mendidih.
Sebarkan Sirup Gula
Jika gula tidak larut sepenuhnya, gula akan mengkristal di sekitar karamel. Anda tidak akan menginginkan hal ini, karena ketika dingin karamel Anda bisa mengkristal lagi. Untuk menghindarinya, gunakan sikat pantry basah (sudah dicelupkan ke dalam air sebelumnya), lalu bawa larutan gula ke samping wajan/panci. Langkah ini akan menghentikan pembentukan karamel kering.
Stop Mengaduk
Jangan mengaduk lagi setelah gula mendidih. Bahkan menyimpan sendok/spatula di dalam panci pun bisa mengkristal karamel Anda. Jadi, setelah gula mendidih, jangan aduk lagi dan segera singkirkan sendok atau spatula Anda dari sana.
Masak Hingga Warnanya Pas
Tapi, jika Anda belum puas dengan warnanya, jangan dulu matikan api tapi terus masak larutan karamel hingga warnanya Anda sukai. Sirup karamel akan mulai menggelap warnanya dari pinggiran wajan/panci. Jadi, Anda bisa mengaduknya agar warnanya rata.
Sama seperti karamel metode kering sebelumnya, karamel yang lebih ringan dan warnanya lebih terang memiliki rasa lebih manis. Sedangkan karamel yang warnanya lebih gelap dan lebih kental memiliki rasa yang lebih kompleks dan ada sedikit rasa pahitnya.
Tips Tambahan
Di atas tadi kami memang mengatakan boleh menggunakan gula pasir atau pun gula bubuk. Tapi, yang paling baik hanya gula pasir saja, karena gula bubuk dan gula lainnya seperti brown sugar apalagi raw sugar mengandung banyak kotoran sehingga tidak akan bisa dimasak menjadi karamel.
Sebelum memasak karamel, ada tindakan pengamanan yang perlu Anda ambil. Kenapa? Percaya tak percaya, gula yang dilelehkan dapat memercik juga, seperti ketika Anda menggoreng sesuatu! Jadi, gunakanlah baju berlengan panjang, celemek, hingga sarung tangan tahan panas jika diperlukan. Bahkan ketika Anda melihat karamelnya dari jarak dekat, usahakan pakai kacamata, karena kita tak tahu kapan gula akan memercik.
Ada beberapa orang yang menyukai karamel mereka agak asin. Jika Anda juga begitu, Anda bisa tambahkan mentega yang ada rasanya, alias salted butter, saat proses pencairan gula. Jika ingin karamel basah yang lebih lumer dan kental, tambahkan krim sedikit demi sedikit setelah gula mulai mencair.
Dengan catatan, Anda harus menggunakan krim yang sudah bersuhu ruangan, bukan yang baru dikeluarkan dari kulkas. Mau menambahkan aroma? Bisa! Teteskan beberapa esens vanila ketika Anda menambahkan krim pada karamel.
Namanya juga gula, pasti lengket, apalagi ini dipanaskan. Setelah proses memasak karamel beres, segera rendam alat masak (panci, wajan, sendok, spatula, dll) dalam air panas untuk mencegah karamel mengeras. Anda bisa menambahkan perasan jeruk nipis pada sabun untuk mempermudah pencucian.
Membuat karamel memang tidak sulit, tapi membutuhkan kesabaran dan latihan. Untuk membuat satu jar kecil karamel mungkin akan membutuhkan waktu 20 menit, itu juga kalau langsung berhasil (jangan kaget ketika karamel Anda gosong karena itu sangaaaat mungkin terjadi).
Bagaimana dengan tips dan cara membuat karamel tadi? Bisa dibilang susah-susah gampang, ya? Nah, kalau Anda punya tips tambahan lainnya atau metode lainnya, bisa bagikan pada kami di kolom komentar, ya.